Jumat, 23 September 2011

Bunga

(Oleh Sandra Frans)
 
 
Setangkai bunga diletakkan diatas meja. Tiga orang mengamati.


Orang pertama mengambil bunga itu menaruh di dalam vas yang diisi sedikit air, meletakan kembali kemudian pergi.
Orang kedua memandang vas dan  bunga itu mengambil kamera dan menjepretnya, kemudian dia juga pergi.

Tinggallah orang ketiga yang sedari tadi hanya memperhatikan dan mengamati bunga itu tanpa berbuat apa apa. Jam berdetak melaju, jarum pendek juga sudah bergerak banyak, tapi dia masih saja mengamati. Semakin lama dilihat dan dinikmati bunga ini tampak semakin hidup. Sekarang dia melihat kehidupan dalam setangkai bunga itu. Kelopaknya berwarna cerah dengan lekuk lekuk yang molek. Menyatu dibagian tengah bunga dan menyebar indah diatasnya.


Dia mendekati bunga indah itu, membauinya perlahan sambil menutup mata, seolah bunga akan bangkit dari tidur panjangnya jika terlalu kasar. Semerbak bunga mengisi rongga hidungnya. Memberi stimulus pada saraf penciuman dan membawa pesan ke otak, otak mentranslasikan pesan itu dan mengabarkan ke seluruh tubuh, bahwa bau yang dicium itu wangi.


Agak lama dia menikmati aroma bunga. Sambil tetap terpejam dan tersenyum kecil. Pemandangan yang aneh, seorang pemuda sedang duduk dilantai menghadap meja, dan membaui  bunga sambil menutup mata dan tersenyum. Dia tak peduli.


Sekarang dia kembali menikmati bunga itu. Memandang tak bosan pada setangkai bunga itu. Dengan  perlahan dikecupnya bunga itu. Diambilnya hati hati vas berisi bunga itu sambil menjaga agar bunga tidak terlalu bergetar, dia sendiri tak tahu apa yang terjadi jika bunga terlalu berguncang, dia hanya tak ingin menyakiti bunga cantik itu, dia hanya ingin bunga merasa nyaman.


Seorang gadis yang sedari tadi bersembunyi sambil mengamati gelagat si pemuda, tersenyum. Bungaku aman di tangan dia, pikir si gadis. ‘jika bunga yang hanya bagian remeh dari hidup aku diperhatikan dengan betul seksama olehnya, semoga hati dan diri ini dijaganya lebih dengan hormat lagi’.


Gadis berbalik. Keyakinannya semakin dipertegas. Itu cinta.


sandra olivia frans

Awal September 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar