karya Umbu Spiderno dan Maria Pankratia
untuk MuDAers NTT Menulis
Lewat tengah malam
Saat suasana kelam
Hanya ada ratapan masa silam
Semua terasa suram
Berkhayalpun haram
Saat hati beku keram
Datang laba-laba hitam
Menawarkan kebisingan dan kesenangan yang diperam
Lampu kamar makin temaram
Diam-diam aku hanyut terus kedalam
Lempengan tabir hidup yang entah kapan tersulam
Dan ku memilih di kamar ini
Bercerita dengan bungkus rokok
pengat pengat harum air seni
sambil menunggu jago berkokok
membangunkan embun fajar
pudarkan siluet silam sangar
yang belum berhenti membakar
Pernah ada Sabtu yang jeli
Saat Perjumpaan dengan seorang sahabat hari
Dia kemudian tulus bertukar isi hati
Selorohnya tajam mengguncang nadi
'Kau perlahan Membungkuk
seperti hendak mencium tanah dan berlalu ke pojok
Napasmu terdengar gemuruh sesak
Bau tubuhmu makin gegabah dan goblok
Kau seperti Lansia di panti jompo
Pengap menunggu mati dan kadang bertingkah bodoh'
Kala kisah lalu benar benar menyengat
Sang Segala Sang diingat
Padanya ada harap berhenti disengat
Oleh badai masa lalu yang penat
Ada lembaran yang menanti aksara bercerita
Ada tenang laut menanti semburan kata
Kakipun merangkak rintih menuju ruang berdaun pintu kembar
Menyeruak duduk di atas lutut kasar
Dan hati langsung berteriak besar
“Tuhan…. Tuhan…..
“Bapa… bapa…
‘’Bunda.. bunda….
Ku berikan muara cair di mataku
Untuk membasuh lantaiMu…
Sebuah sogokan ampuh berbalut doa....
Waktu akan berputar putar
Cahaya “guru” akan berpendar pendar
Semangat akan menderu deru
Jika rasio menemukan kaki
Kemudian mengantarkan diri bertemu mimpi-mimpi
Untuk kesekian kali
Tiada lagi maki dan daki
Hanya ada ucap puji
Dan laku kata Terima Kasih
Saat kenyamanan tak terbeli itu merengsek halus
Saat ketentraman hati menggerogoti pilu kalbu yang tandus
Saat kerinduan yang memuncak akan kelegaan dan tawa lepas
Saat kekuatan diri berpijar seolah semburat senja di sore
langit lazuardi yang membekas
sumber: www.dieselcrew.com |
Membantu malam menemukan siapa lagi aku yang dulunya kuat dan keras
Saat itu aku berharap bisa kembali....
Denpasar, 28 April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar