Kamis, 28 April 2011

KALA LALU (sebuah puisi)


karya Umbu Spiderno dan Maria Pankratia
untuk MuDAers NTT Menulis



Lewat tengah malam
Saat suasana kelam
Hanya ada ratapan masa silam

Semua terasa suram
Berkhayalpun haram
Saat hati beku keram

Datang laba-laba hitam
Menawarkan kebisingan dan kesenangan yang diperam
Lampu kamar makin temaram
Diam-diam aku hanyut terus kedalam
Lempengan tabir hidup yang entah kapan tersulam

Dan ku memilih di kamar ini
Bercerita dengan bungkus rokok
pengat pengat harum air seni
sambil menunggu jago berkokok
membangunkan embun fajar
pudarkan siluet silam sangar
yang belum berhenti membakar

Pernah ada Sabtu yang jeli
Saat Perjumpaan dengan seorang sahabat hari
Dia kemudian tulus bertukar isi hati
Selorohnya tajam mengguncang nadi
'Kau perlahan Membungkuk
seperti hendak mencium tanah dan berlalu ke pojok
Napasmu terdengar gemuruh sesak
Bau tubuhmu makin gegabah dan goblok
Kau seperti Lansia di panti jompo
Pengap menunggu mati dan kadang bertingkah bodoh'

Kala kisah lalu benar benar menyengat
Sang Segala Sang diingat
Padanya ada harap berhenti disengat
Oleh badai masa lalu yang penat

Ada lembaran yang menanti aksara bercerita
Ada tenang laut menanti semburan kata

Kakipun merangkak rintih menuju ruang berdaun pintu kembar
Menyeruak duduk di atas lutut kasar
Dan hati langsung berteriak besar

“Tuhan…. Tuhan…..
“Bapa… bapa…
‘’Bunda.. bunda….

Ku berikan muara cair di mataku
Untuk membasuh lantaiMu…
Sebuah sogokan ampuh berbalut doa....


Waktu akan berputar putar
Cahaya “guru” akan berpendar pendar
Semangat akan menderu deru

Jika rasio menemukan kaki
Kemudian mengantarkan diri bertemu mimpi-mimpi

Untuk kesekian kali
Tiada lagi maki dan daki
Hanya ada ucap puji
Dan laku kata Terima Kasih

Saat kenyamanan tak terbeli itu merengsek halus
Saat ketentraman hati menggerogoti pilu kalbu yang tandus
Saat kerinduan yang memuncak akan kelegaan dan tawa lepas
Saat kekuatan diri berpijar seolah semburat senja di sore 

langit lazuardi yang membekas

sumber: www.dieselcrew.com
Membantu malam menemukan siapa lagi aku yang dulunya kuat dan keras

Saat itu aku berharap bisa kembali....


Denpasar, 28 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar